Senin, 21 Mei 2012

GAy Love (retorika antara ML dan Keuntungan semata)


Be gay????? (its hurt guys, its make mad sometimes). Menjadi gay adalah sesuatu hal yang paling aneh dan membingungkan dalam kehidupanku. Namun sayang keadaan tidak menjadikan kita menjadi pribadi yang bahagia dan mendapatkan penyaluran sebagaimana yang di dapatkan orang hetero lainnya. Kita seperti kucing yang mengendap-endap untuk mendapatkan yang kita harapkan. Sebagai manusia kita membutuhkan kasih sayang dan pasangan sebagaimana kaum hetero lainnya. Pilihannya kemudian menjadi sulit, apakah kita akhirnya menyerah mengikuti kebiasaan menikah dan mendapatkan kebahagiaan dengan pasangan hetero kita atau memilih sendirian. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah hati kita benar-benar bahagia dengan heteroitas kita atau masih menyisakan sedikit kegundahan.

Entahlah, memiliki BF dan mengaku sebagai Gay seperti bunuh diri dan membunuh karakter serta semua masa depan kita. sehingga kebanyakan darikita mungkin 99% menyembunyikan itu semua. Hidup semakin sulit disaat kita tidak menemukan lembaga yang bisa melindungi kita, setidaknya dari para homophobia. tidak ada, kita hidup sendirian guys, seperti teriakan di tengah lautan dalam yang tak pernah sampai ketelinga telinga kekuasaan.

KIta tersesat, semakin tersesat di tengah oknum-oknum gay yang berbuat dengan kehendak mereka. Ada yang matrealistis, ada yang menjadikan kata-kata cinta hanya sebatas tabir tipis untuk mendapatkan keuntungan semata. Ada yang menjadikan kata-kata cinta hanya ingin memuaskan nafsu semata. Benar-benar kehidupan yang kacau dan tidak teroganisir. Kaum gay yang menjadi korban kejahatan sesama gay tidak pernah bisa berkoar atau mengadukan seperti kaum hetero, karna kaum gay takut saat mereka melaporkan kejahatan2 itu mereka justru terpojok, Karna gay di lingkungan kita adalah kejahatan.

Aku sangat takjub melihat gay-gay yang serta merta menjadikan gay lain sebagai objek pemelorotan harta benda, tempat menumpang hidup dan keuntungan dan tempat pelampiasan nafsu semata. Bukankah pasangan itu adalah saling mendukung dan berbagi. Mendukung dan melindungi.

Sehingga Gay love adalah sebuah misteri yang menjadi retorika masing-masing individu yang menggunakan love sebagai alat mencapai tujuannya masing-masing. Mungkin hal ini terjadi karna kita sendiri mengganggap hubungan yang kita jalin ini hanyalah hubungan sebatas kesenangan saja, tanpa masa depan, tanpa pertanggungjawaban. Sehingga kita pun menjadikan gay love adalah sebuah hal yang tidak serius, Namun sadarkah kita bahwa hati yang terpaut dalam hubungan yang kita bangun adalah hati manusia yang punya perasaan dan pengharapan.

Sudah saatnya guys kita berpikir panjang dan menjadi orang yang bertangungjawab dengan apa yang kita lakukan. Jangan paksakan orang lain menerima cinta kita (karna cinta itu masalah hati). Jangan sia-siakan orang yang sudah bersedia menerimamu. Jangan memandang pasanganmu sebagai ladang uang bagimu. Jangan melihat pasanganmu sebagai mesin sex yang memuaskanmu. Pandanglah pasanganmu selayaknya insan yang punya hati dan pertangungjawabkan cintamu.
JIka tidak mampu lebih baik akhiri saja dan menjadi jomblo itu lebih bermartabat.



1 komentar:

Pages

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...