Selasa, 21 Agustus 2012

Mencintai terlalu dalam


Saat mencintai seseorang terlalu dalam sepertinya kita menjadi semakin gila. Semakin gila kita mencintai seseorang semakin kita ingin memilikinya. Apakah bisa memiliki seseorang (maksudku sebagai seorang gay). Pertanyaan yang menjadi sulit dan semakin tak bisa untuk dipahami lagi. 
Secara culture budaya tidak memungkinkan kita untuk membina sebuah hubungan atara seorang laki-laki dengan laki-laki lain. Apakah ini kemudian menimbulkan pertanyaan tentang keadilan. 

Kehidupan bermasyarakat kita di bangun atas dasar keberlanjutan sebuah generasi, keberlanjutan generasi itu bisa muncul jika laki-laki dan perempuan bersatu untuk menghasilkan keturunan. Kemudian keturunan itu membutuhkan kepastian dia bisa tumbuh besar dan berkembang dengan baik. Karna anak manusia membutuhkan waktu yang lama dan banyak hal yang menyita tenaga untuk bisa melanjutkan generasi sebelumnya yang tua dan lemah dibutuhkan pernikahan dan ikatan resmi yang memastikan mereka terpelihara dengan baik. Semuanya menjadi ritme yang terbiasa dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sebagai insan yang tua dan lemah pun mencari kepastian bawa disaat mereka tua dan lemah mereka tetap terpelihara oleh anak-anak mereka yang telah dibesarkan susah payah. begitulah struktur bermasyarakat yang telah terbentuk selama ini. 
Kemudian muncul sebuah distorsi dalam sebuah sistem yang telah terbentuk ini. Distorsi berupa hubungan sejenis. Dalam banyak kasus yang aku lihat hubungan ini hanya menjadi sebuah pelarian dari sebuah kebutuhan seksual yang tak bisa disalurkan secara normal karna batasan2 sarat yang diciptakan kutlural masyarakat. sehingga hubungan gay hanya menjadi sebatas hubungan diatas ranjang. 
Bagi sebagian lainnya, memilih hidup sebagai gay adalah sebuah pengambilan keputusan yang dianggap sebagian gay lainnya sebagai pilihan gila yang tersesat. 
Memilih menjadi gay adalah memilih untuk tidak menikah dan memiliki keturunan secara normal. Kemudian pilihan ini berarti harus merelakan kehidupan kita menjadi sepi dan sendirian. Ya benar., sangat benar. karna aku telah merasakan kesendirian itu. Menjalani hidup sebagai gay seperti memasukkan diri kedalam lemari besi dan membiarkan orang lain menutup dan membuat kombinasinya tanpa kita bisa membukanya kembali. Selama dalam perjalanan kehidupan ku ini sebagai gay, ku belum menemukan satu orangpun yang mampu seperti aku. dan akhirnya kebanyakan aku menjadi insan yang Mencintai terlalu dalam. mencintai terlalu dalam berarti menjadikan diri terlalu berharap akan orang lain seperti kita. 
Akhirnya aku tersadar dan harus bersabar akan pilihan sulit dalam kehidupanku, yakni tidak kan mungkin mendapatkan cinta sebagaimana layaknya orang heteroseksual. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...