kadang banyak diantra akita yang naif dalam menghadapi cinta. tanpa terkecuali seorang gay. gay tidak ubahnya dengan kaum hetero lainnya, punya perasaan untuk menyukai, memiliki hasrat untuk merindu dan memiliki. namun sebagai seorang gay. akan sangat sulit bagi dia untuk menemukan orang yang tepat. kesulitan itu sering kali membuat gay lebih sering salah jatuh cinta dibandingkan kaum hetero.
Naif, jika kata-kata itu lebih tepat untuk menggambarkan kesalahan kaum gay dalam jatuh cinta. dalam prespektif budaya ketuimuran gay is wrong, gay is enemy and gay is fake. sehingga hal ini menjadikan kaum gay lebih menutup diri untuk show off. bukan hanya di kota kecil atawa desa bahkan di kota besar sekaligus belum banyak yang berani mengungkapkan. ad ayang alasannya takut dipecat dan malu, serta berbagai alasan lain. ketidak terbukaan ini membuat kebanyakan dari gay mencari pasangan melalui media-media lain, seperti jejaring sosial. terbukti hal ini sangat efektif untuk menemukan kaum sejenis.
Fisik oriented. kata kata itu sepertinya cukup mampu mewakili sifat umum kaum gay, ya iyalah, siapa sekh yang g pengen punya bf cakep, tinggi, putih dan bla bla bla bla lainnya. namun disinilah kesalahan kebanyakan kita. dari pengalamanku. fisik tidak menjamin kebahagiaan, justru semakin sempurna fisik pasangan anda semakin anda aan makan hati, ya iyalah cakep gitu lho. so banyak yang suka dan ingin mengambilnya dari sisi kita.
sering kali, kita menemukan seseornag yang ngena di hati, trus copy darat, trus kayaknya cocok dan jadian, tapi dalma masa perjalanannya ternyata siapa dia dan siapa kita secara sifat dan kecocokan jauh bertolak belakang. pasti g nyaman, untuk mengatakan putus juga sulit. hasilnya makan hati, selingkuh dan cari hiburan lain. karna itu mungkin labih baik bagi kita untuk berteman, mengenali sifatnya lebih dalam, memahami keinginan dia dan lain sebagainya. sebelum memutuskan untuk memulai sesuatu lebih dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar