kira-kira seperti yang tertera di judul yang aku dengar kemaren malam saat duduk-duduk di moca, segerombolan genk gay yang separo lebih kayaknya bot kong-kow2 sambil selancar di dunia maya dengan laptop dan pc tablet masing-masing. karna meja mereka pas di sebelah meja ku, dengan jelas aku bisa mendengar riuhnya percakapan mereka, maklum aja kalau gay yang anggota genknya kebanyakan bot, udah kayak emak2 ngerumpi kalau ketemu, heboh ceriwis dan ngablak banget. (upsss, maaf kalau ada yang tersinggung, g ada maksud buat merendahkan ataupun hal lainnya)). seseorang diantara mereka yang memakai sweater warna biru muda dan syal lebar warna coklat menunjukan pc tabletnya ke temennya. sambil mengatakan kalau ini adalah BF barunya si anu. trus temennya dengan hebohnya menanggapi dengan teriak kenceng2 "OMG, apose yang diarepin dari lekong macam begindang, heleh2, liat fotonya aja turun selera,apalagi liat langsung, lemes dekh rudal-rudal semua" temen-temennya yang lain pada ngakak, dan saling menimpali lagi, kayaknya si anu yang dibicarakan lagi off dari acara kumpul-kumpul ini, makanya jadi bulan-bulanan mereka semua, bener2 genk alayers yang ngewek.
banyak diantara kita yang terjebak dengan frame BF itu haruslah cakep, imut, pokoknya kalau dibawa kemana-mana g malu-maluin, ada juga yang mematok target kalo BF itu harus tajir, udah mapan dan g nyusahin, ada pula yang mematok kalau BFnya itu haruslah lain jenis dari dia artinya top ama bot gitu. g ada yang salah sekh dari semua hal itu, itu sah-sah aja.
tetapi kalau boleh berpendapat, berdasarkan pengalamanku dalam menerima seseorang menjadi BF, kita harus kenal terlebih dahulu sifatnya. kalau dapat bf kayak riyan dari jombang kan berabe mas. bisa jadi ALM gelarnya. makanya sifatnya kudu kita telusuri dulu. apakah sifat yang dia miliki itu tidak tabrakan dengan sifat kita. walaupun dia bersifat baik dan nice banget tapi kalau g cocok ama sifat kita ujung-ujungnya juga bakalan berantem dan g cocok.
nah kalau udah kenal ama sifatnya, walau belum ditail, kenali dulu kebiasaannya, karna susah noh mengubah kebiasaan, apakah kebiasaan dia itu bisa kita terima dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip kita, misalnya neh, bf kita tu kebiasaannya merokok, tahan g ama kebiasaannya, jangan keburu PD dulu bilang, tar kalau udah jadi kekasihku aku bisa kok menghentikan kebiasaan buruknya, g jamin dekh, pengalaman ku membuktikan bahwa yang paling susah diubah adalah kebiasaan buruk dan menanamkan kebiasaan baik.
kalau udah tahu sifat dan kebiasaan dia, kenali hobinya, mimpi-mimpinya dan planing2 nya, apakah hobinya, mimpi-mimpinya dan planing nya itu sesuai dengan kita, kan g lucu calon bf kita itu hobinya terjun payung ekh kitanya phobia ketinggan. kapan kita bisa menemani dia menikmati sesuatu yang dia suka. dari mempelajari mimpi-mimpinya dan planing2nya kita bakalan tahu berapa lama hubungan kita ini akan bisa kita jalani, jadi kita udah punya gambaran kapan dia akan meninggalkan kita untuk meraih apa yang dia mau.
itulah beberapa gambaran bagaimana cara kita menseleksi seseorang untuk menjadi bf kita. karna bagaimanapun namanya sebuah hubungan itu haruslah dijalani dengan sepenuh hati, kalau cuma buat pamer dan mengisi hari--hari doang mending "one night stand aja". or jalan ama brondong2 yang bisa kita boking di kafe-kafe macam moca. asal belikan mereka pulsa dan traktir makan, udah selesai. tapi kalau mau bf-an ya kudu serius. cos disitu ada komitment dan perasaan insan lain. kalau masalah tampang sekh bukan nomor satu, buat apa punya bf cakepnya kayak malekat tapi kelakuannya kayak iblis. buat apa kita makan hati mempertahankan bf yang keren, toh intinya dalam sebuah hubungan yang kita inginkan adalah kebahagian lahir dan batin. kalau dapat yang sifatnya bagus, sesuai, tampan, tajir lagi. itu baru sebuah keberuntungan paket komplit, tapi yang pasti buat yang udah punya bf, jalani hubungan anda dengan baik, jaga kepercayaan. and budek aja ama komentar temen2, "bf lu jelek, OMG he is your BF ???" cap cay dekh, jawab aja,. "iya.. napa iri lu, XIXIXIXIXIXIXIXIXI"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar